Bukti Ilmiah Hukum Karma dan Tumimbal Lahir
(Bagian 27)
Ketika
Profesor Ian Stevenson datang ke rumah mereka melakukan wawancara, menemukan
bahwa kedua anak kembar tersebut amat menyukai benda-benda peninggalan mendiang
kakak adik. Mereka masing-masing mengambil kembali mainan kehidupan lampau
mereka, bahkan juga memberi nama pada boneka beruang mereka dengan nama yang
serupa dengan masa kehidupan sebelumnya.
Sampai
pada usia 3 atau 4 tahun, ayah membawa mereka ke sekolah yang sama dengan
kehidupan lampau mereka. Sampai di sekolah, mereka segera mengenali sekolah
mereka dan mengatakan keluar apa saja yang ada di dalam gedung sekolah, bahkan
juga mengaku bahwa mereka sudah pernah sekolah di tempat yang sama pada masa
kehidupan lampau, dan semua pengakuan mereka memang adalah sama dengan keadaan
mendiang adik kakak di sekolah.
Pada
masa kehidupan lampau si kakak Joanna yang berusia 11 tahun suka mengajari
adiknya Jacqueline yang berusia 6 tahun menulis. Dan pada masa kehidupan
sekarang, tabiat ini masih ada, si kembar kakak dalam usia yang masih kecil
sudah bisa menulis, sedangkan si adik malah membutuhkan waktu yang lama untuk
bisa menulis.
Ketika
saya masih mengemban tugas sebagai dosen di Universitas Texas, saya pernah
menjalin komunikasi dengan Dr. Ian Stevenson lewat email, beliau berkata : “Apa
yang dipelajari manusia sepanjang hidupnya, bakat yang dikembangkannya, sejak
masa kehidupan lampau sudah ditimbunnya”.
Contohnya
kakak kembar, oleh karena masa kehidupan lampau sudah bisa menulis, maka itu
pada masa kehidupan sekarang bisa menguasainya dalam waktu singkat, sedangkan
adik kembar malah tidak bisa.
Dari
sini dapat diketahui bahwa anak jenius, yang masih usia muda sudah begitu
berbakat, dapat melampaui anak-anak lain seusianya, ini adalah yang sudah
ditimbunnya sejak kelahiran lampaunya.
Contohnya
pemusik berbakat, Mozart, sejak usia 6 tahun sudah bisa menghasilkan karya
musik, kalau bukan sudah dikembangkan sejak masa kehidupan lampau, bagaimana
mungkin bisa menciptakan prestasi cemerlang?
Petikan Ceramah Dr. Zhong Mao-sen / Venerable Ding Hong
(二十七)
史蒂芬森教授到她們家進行訪問調查時,發現姊妹倆很喜歡已過世的兩位姊姊遺留下來的東西,她們各自拿回過去世屬於自己的玩具,並且分別給小熊、小貓等玩具取回相同的名字。到三、四歲的時候,父親帶她們到一所學校去,她們馬上說出很多學校裡的事物,並說以前曾在這裡上學,這些完全符合已過世那兩姊妹的情形。另外當年十一歲的姊姊,已經會寫字,而妹妹才六歲,還不會寫字,所以姊姊很喜歡教妹妹寫字。這種現象又出現在這對雙胞胎身上,雙胞胎的姊姊很快就學會拿筆寫字,但是雙胞胎的妹妹卻學了很久,還是握著拳頭拿筆,連姿勢都不會。
過去我在美國德州大學任教的時候,曾經跟當時在維吉尼亞大學的史蒂芬森教授通過電郵,他說:「人一生所學,所具備的才能,都是在前生就已經積累。」譬如雙胞胎的姊姊因為前世已經會寫字,所以這一生很快就學會,而妹妹就學不會。由此可知所謂的神童、天才少年,能夠表現出超人的才華,都是前世積累的,像著名的音樂家莫札特,六歲就能譜寫出轟動全球的大型交響樂曲,如果不是前生的積累,怎麼可能完成這樣的作品?
文摘恭錄 — 因果輪迴的科學證明
鍾茂森教授主講