Sabtu, 21 Januari 2017

Takut gelap adalah rintangan karma (selesai)


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Takut pada gelap juga merupakan sejenis rintangan karma

Takut pada gelap juga merupakan sejenis rintangan karma, ini bukanlah pikiran benar. Mengapa anda bisa merasa takut? Oleh karena anda melekat pada tubuh jasmanimu, lebih jelasnya adalah anda takut mati. Kalau mati saja tidak takut, maka hal apa lagi yang perlu ditakutkan!

Maka itu perlu belajar ajaran sutra, perlahan-lahan anda akan memahami bagaimana yang disebut dengan badan jasmani, kemelekatan ini mesti dilepaskan. Tubuh jasmani ibarat pakaian yang kita kenakan, setelah usang kita bisa menggantinya dengan yang baru, selama berputar di lingkaran enam alam tumimbal lahir, bukankah proses ini yang kita jalani? Mengganti pakaian usang dengan yang baru.

Sekarang kita memohon pada Buddha Amitabha menjemput kita terlahir ke Alam Sukhavati, yakni mengganti pakaian lusuh ini dengan tubuh Vajra Narayana, yakni tubuh kokoh dan takkan rusak, menjadi Bodhisattva Avaivartika. Tubuh Vajra Narayana merupakan tubuh terunggul yang selamanya takkan musnah, memiliki usia yang tanpa batas.   

Kebenaran ini mesti direnungkan berulang-ulang, setelah memiliki kesan mendalam maka akan jadi sebuah kekuatan yang akan memenangkan keberanian untuk menundukkan bayang-bayang perasaan takut anda.

Dengan mengenali Buddha Amitabha kian mendalam, maka anda akan merasa lebih dekat dan akrab denganNya. Maka itu saya menyarankan anda supaya perbanyak membaca “Sutra Usia Tanpa Batas”, perbanyak mendengar ceramah mengenai “Sutra Usia Tanpa Batas”, dengan demikian anda akan kian akrab dan dekat dengan Buddha Amitabha.  

Apabila anda masih saja merasa takut pada Buddha Amitabha, maka ini sungguh merupakan rintangan karma. Buddha Amitabha merupakan sosok yang paling ber-Maitri Karuna di alam semesta ini, yang paling bijaksana, mengapa harus ditakuti, bukankah ini merupakan rintangan karma-mu?

Rintangan karma ini ada, oleh karena anda tidak mengenali Sang Buddha. Apabila ingin lebih dekat dan mengenaliNya, maka bacalah “Sutra Usia Tanpa Batas”.   

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-181
Tanggal : 22 Agustus 2012



怕黑也是一种业障,这个害怕的心理就是业障,它不是正念。你为什么害怕?就是因为你贪爱你的身体,说到底就是贪生怕死。如果你不贪生不怕死,你就什么都不怕,死都不怕,你还怕什么!所以要慢慢的学经教,把身体到底是什么样的东西你要看清楚,要把它放下。身体就是一件衣服,脱了这件衣服可以换另外一件衣服,六道轮回生生世世,不就是舍身换身吗?我们现在求阿弥陀佛接引我们往生,就是换金刚不坏身,作阿惟越致菩萨,这是最殊胜的身,永恒不灭,寿命无量。这些道理反覆去思惟,反覆的琢磨,印象要深刻就有力量,就能战胜你的惧怕这种阴影。对阿弥陀佛了解得愈深刻,你就跟他愈亲切。所以我劝你要多读《无量寿经》,多听《无量寿经》,这样你就跟阿弥陀佛很亲密。你还会害怕阿弥陀佛,那真是业障。阿弥陀佛是宇宙里面最慈悲、最有智慧、境界最高的生灵,你投靠他还来不及,还要害怕他,你不是业障吗?这业障就是不了解他。要了解他,就是在《无量寿经》里多了解他,多读、多听。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一八一集)  2012/8/22



Mendengar ceramah dan mengurus anak


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Saya ingin menggunakan waktu untuk mendengar ceramah Dharma, tidak terlalu ingin mengurus anak, apakah boleh demikian?

Begini sudah tidak benar. Sebagai ibunda mesti memenuhi kewajiban anda sebagai seorang ibunda, belajar Ajaran Buddha tidak boleh mementingkan diri sendiri. Anda bilang anda menggunakan waktu untuk mendengar ceramah Dharma dan melafal Amituofo, tapi anak tidak diurus, mana boleh begini, anak harus diurus, membantunya dengan penuh kasih sayang.

Kasih sayang tidak harus diungkapkan dengan kata-kata, kadang kala hanya dengan mengusap kepalanya saja, dia sudah memahami kasih sayang yang anda berikan padanya. Sebuah tindakan sederhana, contohnya menuangkan mie ke mangkoknya, atau mengajaknya melafal Amituofo bersama-sama, ini juga merupakan bentuk ungkapan kasih sayang.

Ungkapan kasih sayang ini mampu mencairkan hubungan yang membeku, inilah yang disebut dengan melatih Jalan Bodhisattva. Ke mana lagi anda hendak menyelamatkan para makhluk? Rumahmu justru adalah vihara anda untuk menyelamatkan anggota keluargamu!

Maka itu Master Yin Guang mengatakan untuk terlahir ke Alam Sukhavati, mesti “Memenuhi kewajiban diri dengan penuh tanggung jawab, menghapus kesesatan membangkitkan ketulusan, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir ke Tanah Suci Sukhavati”, empat kalimat ini harus diamalkan barulah bisa terlahir ke Alam Sukhavati.

Beginilah ceramah yang anda dengar, begini pula yang mesti anda amalkan. Kalau ternyata setelah mendengar ceramah tapi tidak diamalkan, buat apa anda mendengarnya? Setelah mendengar ceramah mesti diterapkan dalam kehidupan keseharian.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-152
Tanggal : 24 Maret 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation



这样做不如法。你做母亲要尽到母亲的责任,学佛不能搞自私自利。你说我自己听经念佛,孩子也不管了,这不对,该你管你得管,你要帮助她,用爱心来帮助她。尽管她可能有自闭症,尽管她耳聋听不到你的声音,但是爱的语言不一定用声音表达,可能你用手轻轻的抚摸她,她就能知道你爱她。你给她端上一碗热面,你陪她一起念佛,这都是爱的表达。这个自闭症用爱就可以溶化,打开她的心扉,这就是行菩萨道。你上哪里度众生?家里就是度众生的道场!所以印光大师讲往生净土,「敦伦尽分,闲邪存诚,信愿念佛,求生净土」,这四句话你要做到,这就能往生。你听经等真听明白了,你就得这么做。你说我不这么做,光去听经,那叫舍本逐末。听经就是劝你这么做的,你要不这么做,还去听什么经?听经当然要听,但最重要的是力行,要落实。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一五二集)  2012/3/24


Satwa dilepas ditangkap lagi



Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Ketika melepaskan ikan ke alam bebas, dikhawatirkan ada orang yang akan menangkapnya lagi, apa yang harus dilakukan?

Kalau melihat ada orang yang hendak melakukan tangkapan, maka jangan lagi melepaskan satwa di tempat tersebut, bukankah ini memberi peluang bagi orang lain menciptakan karma buruk? Maka itu kita mengganti ke tempat lain, kalau ternyata tidak bisa mencari tempat yang lebih baik untuk melepaskan satwa ke alam bebas, maka tidak melakukan kegiatan ini, tidak berjodoh melakukannya, kalau berjodoh barulah kita wujudkan niat ini, menuruti jodoh dan takkan memaksakan kehendak.  

Jadi apa yang mesti kita lakukan? Melafal Amituofo dengan setulus hati, mendengar ceramah Dharma, jasa kebajikan ini lebih besar daripada jasa kebajikan melepaskan satwa ke alam bebas. Anda mungkin bertanya, kenapa Ven.Ding Hong berani berkata begini? Saya tidak berani bilang begini, tapi Buddha Amitabha yang mengatakannya. 

Di mana Buddha Amitabha ada mengatakan hal sedemikian rupa? Di dalam “Sutra Usia Tanpa Batas”, coba baca bait sutra berikut ini, “Daripada memberi persembahan kepada para suciwan yang banyaknya bagaikan butiran pasir di Sungai Gangga, lebih baik diri sendiri membangkitkan kegigihan tanpa gentar untuk mencapai penerangan sempurna”.  

Bukankah ini merupakan ucapan Buddha Amitabha? Bhiksu Dharmakara ketika melatih Jalan Bodhisattva, mengucapkan gatha tersebut. Anda melepaskan satwa ke alam bebas adalah serupa dengan memberi persembahan kepada para suciwan yang banyaknya bagaikan butiran pasir di Sungai Gangga, lebih baik diri sendiri membangkitkan kegigihan tanpa gentar untuk mencapai penerangan sempurna, anda menfokuskan pikiran mendengar ceramah Dharma, melafal Amituofo, membangkitkan kegigihan tanpa gentar untuk mencapai penerangan sempurna.

Tetapi kalimat ini juga jangan disalahtafsirkan, kalau sekarang anda memiliki kesempatan untuk melepaskan satwa ke alam bebas, melihat di hadapan anda ada makhluk hidup yang perlu pertolongan, maka anda tidak boleh sengaja berpangku tangan dan membiarkannya begitu saja,

Anda tidak boleh salah paham, oh ya, Venerable Ding Hong yang bilang, “Daripada memberi persembahan kepada para suciwan yang banyaknya bagaikan butiran pasir di Sungai Gangga, lebih baik diri sendiri membangkitkan kegigihan tanpa gentar untuk mencapai penerangan sempurna”, apa yang patut dilepaskan, anda malah sengaja berpangku tangan dan membiarkannya begitu saja, lalu dengan santai dan tanpa beban anda pulang ke rumah melafal Amituofo.

Kalau begini anda sudah terlampau salahnya. Anda bisa melepaskan satwa sambil melafal Amituofo. Anda melihat kesempatan melepaskan satwa ada di depan mata anda, ini juga termasuk membangkitkan kegigihan tanpa gentar untuk mencapai penerangan sempurna, janganlah sudah melihat makhluk hidup menggelepar-gelepar di depan mata anda, lantas anda masih berpikir-pikir, menimbang-nimbang, melekat dan membeda-bedakan.    

Jadi belajar Buddha Dharma itu harus dipahami dengan seksama, begitu anda kehilangan “Jalan Tengah”, maka semuanya sudah menyimpang. Asalkan di hatimu tiada lagi pikiran perbedaan dan melekat, barulah anda bisa memahami kebenaran.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-184
Tanggal : 5 September 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation



如果遇到有人抓,那你别在那放生,你这不是给人造业吗?所以我们就换个地方,实在找不到好的地方放生,那就不放,没有缘就不做,有缘我们要做,没缘不要攀缘。做什么?老实念佛、听经,这个功德比放生功德还大。你怎么敢这么说?我不敢这么说,阿弥陀佛说的。阿弥陀佛哪里说的?在《无量寿经》里讲的,你看,「假令供养恒沙圣,不如坚勇求正觉」。这不是阿弥陀佛自己说的吗?法藏比丘在因地上自己说的。你放生就是供养恒沙圣,不如你自己坚勇求正觉,你一心听经、念阿弥陀佛,坚勇求正觉。可是这话你也别听错了,如果你现在能有缘放生,可以救得众生,那你可以去做。你别想,定弘法师说,「假令供养恒沙圣,不如坚勇求正觉」,本来应该放的不放了,我回家念佛。起这个念头又错了。你就是放生也可以念阿弥陀佛,这阿弥陀佛,不是说你非得不放生才能念,放生也可以念。你有缘可以做这个事,这也是属於坚勇求正觉,你别在这个事上又起分别执著。所以佛法真的得要细细体会,你稍一过了,失了中道,全歪了。心总是要不分别不执著,你才能体会到那个真谛。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一八四集)  2012/9/5



Cara mengusir si sirik


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Bagaimana cara mengusir perasaan sirik?

Pertama-tama mesti memahami buah akibat dari perasaan iri hati, yang sungguh mengerikan, sirik termasuk salah satu bentuk dosa (kebencian), akibatnya adalah jatuh ke Neraka.

Andaikata melihat orang lain berbuat baik, lantas hati kita merasa cemburu dan tidak nyaman, lalu menfitnahnya, menghalanginya, maka akibatnya jatuh ke Neraka.

Bagi orang lain, mungkin kerugian yang ditimbulkan tidaklah begitu merugikan, tetapi bagi diri sendiri sungguh rugi besar, jadi cuma orang dungu yang suka sirik.

Tetapi iri hati merupakan bawaan lahir orang awam, pada umumnya manusia itu bisa cemburu, hanya saja dosisnya besar atau kecil, belajar Ajaran Buddha itu mesti melepaskan perasaan sirik.  

Lantas bagaimana caranya menghapus sirik itu? Mesti melatih ikut bersukacita pada jasa kebajikan yang dilakukan makhluk lainnya. Melihat orang lain sedang berbuat baik, memberi manfaat bagi makhluk lainnya, kita mesti ikut bersukacita, kalau bisa ikut membantu akan lebih bagus lagi, kalau tidak bisa ikut membantu yah berilah pujian dan motivasi, merestui kebajikan yang dilakukan orang lain, lama kelamaan perasaan sirik jadi terurai.

Jadi dengan perasaan suka cita untuk mengurai sirik, jangan malah menghalangi upaya orang lain. Kalau anda menghalangi upaya orang lain, lihatlah dampak apa yang ditimbulkan oleh perbuatanmu, mencelakai banyak makhluk, maka dosa ini sungguh berat sekali.

Sebaliknya apabila kita ikut bersukacita, bahkan hanya melontarkan sepatah kata pujian saja, berikan motivasi sejenak, walaupun kita tidak punya kemampuan membantunya, tetapi jasa kebajikan yang diperoleh adalah setara.

Jasa kebajikan dari ikut bersukacita dan si pelaku kebajikan ternyata adalah sama. Lihatlah di dunia ini mana ada hal yang begitu menguntungkan, anda tak perlu bersusah payah dan capek-capek mengerjakannya, anda cuma berleha-leha dan ikut bersukacita, maka sudah bisa mendapatkan jasa kebajikan yang sama dengan si pelaku kebajikan, kalau sudah demikian kenapa tidak sudi ikut bersukacita? Kenapa pula harus sirik?

Maka itu kita mesti berlapang hati, perasaan sirik muncul dari hati yang sempit, yang parah adalah sampai timbul perseteruan, hati dipenuhi keangkuhan, maunya bisa menang dari orang lain barulah merasa senang. Setiap melihat orang lain lebih baik daripada diri sendiri, maka muncullah perasaan sirik. 

Maka itu dalam keseharian kita harus melatih kepribadian rendah hati, setelah melakukan kebajikan tak perlu mengumumkan kepada orang lain, melakukannya secara diam-diam, tak perlu mengharapkan ketenaran juga tak perlu mengharapkan keuntungan, tidak mendambakan pujian orang lain; melihat orang lain berbuat baik, kita meringankan tangan membantunya, memberinya pujian, ini juga mengembangkan kesusilaan diri sendiri.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-153
Tanggal : 27 Maret 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation



首先你要认识嫉妒心的果报,那是很惨烈的,嫉妒属於瞋恚的一分,瞋恚是地狱的业因。所以我们如果嫉妒人,人家做好事我们心里嫉妒,甚至去破坏、去障碍,果报将来都要下地狱。对人未必有什么损伤,对自己损伤就太大了,所以愚痴的人才会嫉妒。但是嫉妒心又是凡夫与生俱来的烦恼,一般的人都会有嫉妒,只有大小不同,学佛一定要放下嫉妒。怎么样去除嫉妒心?一定要修随喜功德。见到人在做好事,在做利益众生的事情,我们一定要随喜,能够帮助尽量帮助,不能帮助我们也从旁赞叹、鼓励,成全人家的善事,久而久之嫉妒就化解了。所以用随喜来对治嫉妒,千万不能障碍。如果障碍,就看你障碍的影响,影响的面大,危害的众生多,那个罪业就重。假如我们能随喜,哪怕是我们用语言赞叹一下、鼓励一下,虽然没有能力去帮忙,但是功德是一样的,随喜功德跟那个人做好事的功德一样。你看这天下哪有这么便宜的事情,你不用去做,你跟他随喜一下,就有一样的功德,为什么不随喜,为什么要嫉妒?所以我们要拓开心量,嫉妒心都是因为小心量,严重的人我的对立,自己内心里充满著傲慢,比别人高就高兴,人家比我高就嫉妒,嫉妒和傲慢往往是在一起。所以平常我们要修学谦卑的品德,做事、做人都要学著低调,做了好事我们也不去向人宣传,默默的做,不求名不求利、不求人的赞叹;见到人做好事,我们去帮助,我们去赞叹,这是修养盛德。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一五三集)  2012/3/27  香港佛陀教育协会