Bukti Ilmiah Hukum Karma dan Tumimbal Lahir
(Bagian 66)
Dalam keadaan hipnotis, Barbara melihat dirinya terlahir pada akhir abad
ke-19, seorang laki-laki berkulit putih yang tinggal di Amerika Serikat bagian
barat-daya, waktu itu dia juga berusia 27 tahun, usia ini sama dengan usia
Barbara saat terserang Phobia. Laki-laki ini merupakan seorang pemalas, tidak
bekerja, suatu hari dia malah menodai seorang gadis Indian.
Mencius berkata : “Yang membedakan manusia dengan binatang adalah
manusia mempunyai etika moral, kalau cuma tahu makan untuk mengenyangkan perut,
berpakaian menghangatkan badan, dan rumah buat berteduh, tapi tidak belajar
ajaran yang benar, maka ini tiada bedanya dengan binatang”.
Artinya manusia mempunyai tata susila, yakni moralitas. Kalau manusia
tahunya cuma makan enak, punya baju buat menghangatkan badan, punya rumah buat
berteduh, tetapi tidak belajar ajaran insan suci dan bijak, maka ini tiada
bedanya dengan binatang.
Laki-laki kulit putih ini juga sedemikian, dalam keseharian tidak mau
bekerja dan pemalas, juga tidak belajar ajaran insan suci dan bijak, tidak
mengenal tata susila, tidak mengenal Hukum Karma, barulah berani melakukan
tindakan binatang, balasannya pasti sungguh tragis.
Setelah keluarga gadis Indian mengetahui kejadian tersebut, segera
mengutus beberapa ksatrianya untuk menangkap laki-laki kulit putih tersebut,
pakaian atasnya dilucuti, kedua tangannya diikat, lalu dibuang ke gurun pasir.
Sebelum pergi salah seorang ksatria Indian menggunakan pedang untuk menyayat
bagian dadanya, sehingga darah mengalir keluar tanpa henti.
Oleh karena di gurun pasir begitu kering kerontang, ditambah dengan
darah yang mengalir tanpa henti, dalam waktu singkat kondisi tubuhnya sudah
begitu lemas. Dalam ketidakberdayaan dan putus asa tanpa pertolongan, beberapa
ekor burung elang yang mencium bau darah segar, segera menukik turun dari
angkasa.
Tidak berapa lama kemudian kelompok Burung Elang sudah mencapai dirinya,
laki-laki kulit putih berusaha mati-matian menjerit minta tolong, mulanya dia
mengira dengan demikian bisa membuat burung-burung tersebut ketakutan dan
kabur, namun Burung-burung Elang tersebut dengan cepat menyadari bahwa kondisi
laki-laki ini sudah lemah dan tak berdaya melakukan perlawanan lagi.
Kemudian kelompok burung yang sedang kelaparan tersebut segera menyantap
makanannya, mencabik-cabik potongan daging yang segar tersebut. Demikianlah
laki-laki kulit putih tersebut dibawah siksaan ketidakberdayaan dan ketakutan
yang mencekam serta kesakitan yang luar biasa, perlahan meninggal dunia.
Maka itu pada masa kelahiran sekarang, Barbara menderita phobia yang
aneh, ketakutan yang berlebihan ketika melihat burung.
Petikan Ceramah Dr. Zhong Mao-sen / Venerable Ding Hong
(六十六)
在催眠中,芭芭拉看到自己是十九世紀末,居住在美國西南部的一位白人男子,當時也是二十七歲,跟芭芭拉在海灘遇到海鷗,生起莫名其妙恐懼症的歲數相同。這名男子遊手好閒、不務正業,有一天竟然強暴了一位印第安少女。
孟子說:「人之有道也,飽食,暖衣,逸居而無教,則近於禽獸。」意思是人都有一個規律,甚麼規律呢?道就是規律。人如果吃得好、穿得暖、生活安逸,但不受聖賢教化,那就跟禽獸差不多。這名白人男子就是這樣,平日遊手好閒,沒有接受聖賢教育,不懂倫理道德,不明白因果,才會做出這種禽獸行為,果報必定很慘烈。
印第安少女家裡知道後,派了幾位勇士把白人男子抓來,剝光上衣,反綁雙手,扔到沙漠裡。臨走前,一位勇士拿刀在他胸前深深劃出一道傷口,血一直往外冒。因為太陽猛烈,曬得大地乾旱,加上傷口血流不止,他很快就虛脫了。在絕望無救的狀況下,幾隻禿鷹大概是聞到血腥味,正在空中盤旋。不久禿鷹降下來,他雖然拼命尖叫,企圖嚇走牠們,但是禿鷹很快就覺察到他已經沒有能力抵抗,撲上去一口一口啄食這名男子,他就在這樣極度恐懼中絕望而死,所以芭芭拉這一生對鳥才會有一種莫名其妙的恐懼。
文摘恭錄 — 因果輪迴的科學證明
鍾茂森教授主講