Jumat, 18 November 2016

Kisah nyata dari karma pembunuhan 03



Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Kisah nyata dari karma pembunuhan
(Bagian 3)

Di Thailand juga ada kisah sedemikian rupa, dimana karma langsung berbuah pada masa kehidupan sekarang, merupakan sebuah kisah pembalasan dari labi-labi. Di Thailand ada sebuah rumah sakit pemerintah, kepala rumah sakit menceritakan kejadian yang dialami oleh sanak saudaranya.

Sanak saudaranya ini bernama Wen Lai, suatu kali ujung jari telunjuknya digigit labi-labi (kura-kura berpunggung lunak), mulanya ini hanyalah hal kecil, kemudian dia menuju ke rumah sakit untuk membeli obat pereda sakit, mengira bahwa hal ini bisa selesai begitu saja. 

Tetapi setengah bulan kemudian, luka di jarinya ini malah jadi infeksi dan membengkak, kemudian diperiksa ke rumah sakit, dokter mevonis bahwa virus menyerang ke persendiannya, sehingga jari telunjuknya harus diamputasi, supaya virus tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya dan mengancam keselamatan nyawanya, kemudian dia menjalani operasi membuang jari telunjuknya.

Tidak sampai setengah tahun kemudian, ketika Wen Lai sedang bermain-main di pantai, tiba-tiba muncul seekor labi-labi dan mengigit jari kakinya, beberapa hari kemudian gejala yang serupa muncul lagi, jari kakinya mengalami infeksi dan membengkak, kemudian dia menuju ke rumah sakit dan di-rontgen, lagi-lagi tampak ada virus yang menyerang ke persendian jari kakinya, dengan tak berdaya dia harus mengikhlaskan jari kakinya diamputasi. 

Kemudian tidak sampai setahun kemudian, ujung tulang dari jari tangan dan jari kaki bekas amputasi, mengalami infeksi, lalu diperiksa, lagi-lagi masih ada virus yang berkembang, bahkan lebih membahayakan lagi, akan jadi kanker, apa daya, akhirnya telapak tangan dan tapak kaki harus diamputasi.

Yang mengherankan peristiwa naas yang menimpa dirinya seolah-olah episode yang berkelanjutan, suatu hari dia sedang tertidur pulas, tiba-tiba bagian tangan dan kaki yang pernah diamputasi tersebut digigit oleh seekor tikus, dia terbangun dan merasa kesakitan, bekas luka tersebut mengalirkan darah sedikit. Maka itu dia segera berobat ke rumah sakit.

Banyak orang yang berkata padanya, tikus takkan menggigit orang hidup, kalau anda digigitnya berarti anda sudah serupa dengan mayat hidup, sudah tidak memiliki roh lagi. Akhirnya hatinya merasa tidak tenteram, sampai di rumah sakit, segera di rontgen, dokter menemukan ternyata virus sudah menyerang ke bagian tulangnya, akhirnya lengan tangan dan betis kakinya harus diamputasi.

Kini yang tersisa cuma satu tangan dan satu kakinya. Selama tiga tahun ini dia harus sibuk keluar masuk rumah sakit dan menjalani operasi amputasi sudah sebanyak lima kali. Semua orang mulai bertanya-tanya, apa sebabnya?

Ternyata Wen Lai adalah seorang petani yang suka makan labi-labi, dia mendengar kata orang, kalau bisa makan belasan sampai 20 ekor labi-labi, maka tidak perlu takut terserang Penyakit Reumatik, atau penyakit sendi lainnya, sehingga dia sering membeli labi-labi untuk disantap.

Suatu kali di pasar, dia membeli seekor labi-labi besar yang beratnya belasan kilogram, dia amat gembira, juga tidak ingin sekaligus menghabiskannya, lantas bagaimana? Dia terpikir sebuah cara yakni memotong labi-labi menjadi beberapa bagian.

Oleh karena labi-labi merupakan hewan yang panjang umur dan tahan hidup, tak peduli dikurung di mana saja juga bisa bertahan hidup selama setengah atau setahun. 

Maka itu setiap kali ketika ingin makan daging labi-labi, dia akan memotong bagian tubuh labi-labi, dengan demikian setengah bulan kemudian barulah menghabiskan keseluruhan labi-labi, lihatlah tindakannya ini telah menyiksa labi-labi untuk waktu yang begitu lama.

Akhirnya, balasan yang diterima juga dibagi-bagi atas beberapa periode waktu, anggota tubuhnya satu persatu diamputasi, ini adalah karma yang langsung berbuah pada masa kehidupan sekarang.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Sila Dasar Aliran Sukhavati
Serial ke-6



(三)

无独有偶,在泰国也有一种另外的现报,这个现报没有像刚才我讲的黑龙江这个故事这样赤裸裸,但是是什么?是动物冤灵来复仇。在泰国有一家政府医院的院长讲到他的一个亲戚的故事,这个亲戚的名字叫文莱,有一次被一只水鳖咬伤了手指的尾节,本来这是很小的事情,所以他就到医院去敷点止痛药,就以为没事了。可是半个月之后,这个指节伤处开始发炎肿痛起来,后来去医院检查,就断定是毒菌侵入骨节,必须把手指尾骨这两节手指砍掉,免得这个毒菌会危及生命,於是他手指就被剁掉一只,手术切除了一只。不到半年,这个文莱有一次在海边游玩的时候,又被一只水鳖咬伤了脚趾,过了几天这又肿痛发炎,到医院去照X光,发现也是有毒菌侵入他的骨节,没办法,把这个脚趾也锯掉。结果又不到一年,在他的手尾指和他的脚趾肿痛的那个地方,他发现又发炎,再去检查一下,这不得了,又是毒菌,而且有可能会形成癌症,没办法,把整个手掌和脚掌也斩掉了。

然后紧接著更奇怪的是这种事情接踵而来,有一次他在一个地方睡觉,他那个伤处被一只老鼠咬了一口,结果他就痛醒了,那时候伤口流了点血,於是当时马上去医院检查。很多人就说,老鼠本来不会咬活人,你被咬了,大概你等於像一具死尸一样,你没有灵魂了。结果当时他心里就觉得很不是味道,於是到医院一检查,这一检查,照了X光,发现也是有毒菌侵入骨头里,最后医院建议要把他的手臂和小腿都得锯掉,於是就把这个手臂和小腿锯了,以后这样只剩下单臂、单腿。像这样子的手术,三年之内来来回回搞了五次截肢手术,大家就觉得很奇怪,就猜测到底什么报应?

原来这个人他是个务农的人,平常喜欢吃水鱼,就是吃鳖。听人说如果能够吃上十几、二十只鳖,这一生中就不会患风湿病、骨节痛这些事,於是他就常常去买鳖来吃,用这鳖的肉来炒辣椒,配白酒,很喜欢吃。有一次他在市场买了只十几公斤的很大的水鳖,他就很欢喜,又不舍得一次吃掉,怎么办?他想了一个法子,把这个鳖分期来吃。因为水鳖是很长寿、很耐死的动物,无论囚禁在什么地方,有个一年半载都能活下来。所以这个人他就每次想吃多少肉的时候,就在这个鳖身上割下多少肉,然后在鳖的伤口处抹上红石灰,这样就把这个鳖分期吃了半个月才把它吃完,你看让这个鳖痛苦了这么久。结果他自己的报应也是等於分期的把自己的肢体一节一节的截肢掉,这都是现报,非常的明显。

  摘自:净宗根本戒  定弘法师主讲  (第六集)

Kisah nyata dari karma pembunuhan 02



Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Kisah nyata dari karma pembunuhan
(Bagian 2)

Kisah lainnya adalah berita yang tertera dalam surat kabar dan majalah baru-baru ini, di internet juga ada, yakni yang ditulis oleh wartawan “Surat Kabar Pagi Heilongjiang”. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2011, di Kabupaten Muling, Provinsi Heilongjiang, terjadi “Peristiwa balas dendam dari Burung Elang Emas”.

Ada seekor Burung Elang Emas, yakni sejenis burung rajawali yang ganas dan memiliki kekuatan yang besar, dapat memangsa hewan ukuran sedang dan kecil. Orang Kazakh memeliharanya untuk menangkap hewan buruan dan menjaga ternak kambingnya.

Konon pada era pendiri Dinasti Yuan, Kubilai Khan, orang Mongol memelihara Burung Elang Emas untuk memburu serigala, bahkan disebutkan bahwa ada seekor Burung Elang Emas yang pernah menangkap 14 ekor serigala, jadi bisa dibayangkan bagaimana buasnya burung ini.

Di Heilongjiang terdapat seorang petani yang bernama Wu Yong-tian, ketika sedang bekerja di ladang, tiba-tiba diserang seekor Burung Elang Emas, burung ini berusaha mencakar kulit kepala dan lengan petani malang tersebut, bahkan berhasil mengoyak sepotong daging dari keningnya, sampai tampak tulang dahinya.

Petani naas itu tidak berdaya melawan serangan Burung Elang Emas, akhirnya jatuh tersungkur dengan luka di sekujur tubuhnya, segera diantar ke rumah sakit, dijahit sebanyak 40 jahitan.

Bukan pertama kali Burung Elang Emas menyerang Wu Yong-tian, apa sebabnya? Sebelumnya juga pernah diserang dua kali, yakni pada tanggal 12 Agustus 2010, dia diserang oleh Burung Elang Emas yang sama, kemudian pada tanggal 4 Oktober tahun yang sama, sekali lagi dia diserang Burung Elang Emas yang sama, setiap kali lukanya harus dijahit, sehingga dia merasakan siksaan yang begitu berat.

Ada yang bilang Wu Yong-tian mungkin telah menyinggung perasaan Dewa Gunung, kenapa mendapat balasan serupa ini? Kenyataannya Dewa Gunung tidak menangani urusan begini, masalah ini adalah jalinan permusuhan antara Wu Yong-tian dan Burung Elang Emas.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata pada tanggal 28 Juli 2010, yakni sekitar dua minggu sebelum dia diserang buat pertama kalinya, Wu Yong-tian mendaki ke atas gunung untuk berburu burung, pada sebatang cabang pohon dia menemukan sebuah sarang burung yang besar, dia memanjat ke atas pohon dan melihat di sarang tersebut terdapat seekor anak Burung Elang Emas.

Burung Elang Emas merupakan salah satu dari satwa yang dilindungi negara, Wu Yong-tian setelah melihat anak Burung Elang Emas itu, timbul niatnya untuk memiliki anak burung tersebut, terpikir bahwa Burung Elang Emas bisa dijual di pasar gelap dengan harga selangit.

Kemudian dia menangkap anak Burung Elang Emas tersebut, namun siapa yang menduga bahwa pada momen inilah induk Burung Elang Emas pulang ke sarangnya sambil membawa makanan buat anaknya, melihat ada manusia yang menangkap buah hatinya, Burung Elang Emas langsung menyerang ke arah kepala Wu Yong-tian, sambil menjerit-jerit seakan-akan sedang memperingatkan Wu Yong-tian, tetapi Wu Yong-tian malah tidak menghiraukan peringatan keras yang diberikan induk burung itu, membawa kabur anak burung lalu masuk ke dalam keretanya.

Induk burung terus mengikuti arah laju kereta sampai di rumah Wu Yong-tian, di atas atap rumahnya terus menjerit memanggil anaknya, suara jeritan ini terdengar begitu menyayat hati. Namun apa daya, hati Wu Yong-tian sama sekali tak tergerak, membawa anak burung ke dalam rumah, akhirnya anak burung ini tidak sudi makan dan minum, hari ke-4 mati.

Melihat kejadian ini Wu Yong-tian merasa sungguh sayang sekali, padahal bisa dijual dengan harga selangit, akhirnya malah mati, dibuang juga terasa mubazir, akhirnya digoreng untuk mengganjal perutnya sendiri. Semua panorama ini tak luput dari mata sang mama, induk Burung Elang Emas, perasaan dendam berkecamuk di hati sang bunda, melihat bagaimana buah hatinya diperlakukan, sehingga dalam jangka waktu setahun tiga kali menyerang Wu Yong-tian, bahkan setiap kali bertambah ganas.

Wu Yong-tian mulai menyesali perbuatannya, dia berkata kalau waktu dapat kembali, dia juga takkan melukai anak burung itu. Lihatlah akhirnya malah membuahkan hasil dendam begini, kebencian ini, menurutku pasti akan senantiasa terukir di hati sang mama, induk Burung Elang Emas, seumur hidup dendam ini juga takkan usai begitu saja, inilah karma yang langsung berbuah pada masa kehidupan sekarang.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Sila Dasar Aliran Sukhavati
Serial ke-6




(二)

另外还有一个我们最近看到的故事,这是新闻报导上刊登出来的,在网上有,是「黑龙江晨报」记者报导。这是讲在二0一一年,就是去年四月十号,在黑龙江穆棱市发生了一场金雕复仇记。有一只金雕,金雕是很凶猛的鹰这一类的鸟,但是它力气很大,能够捕食中小型的野兽,非常勇猛,哈萨克人往往训练这种金雕用来狩猎和看护羊群。据说元朝开国的忽必烈那个时候,蒙古人他们都驯养金雕来捕狼,它能够抓狼,据说有一只金雕曾经捕获了十四只狼,这凶悍的程度就可见一斑。结果去年四月份的时候,黑龙江省有一只金雕就袭击了一个农民。这个农民叫吴永田,他在田里干活的时候,这只金雕就忽然袭来,然后拼命的抓他的头皮和手臂,在他额头上撕下了一块肉,露出了额骨。这个农民他左挡右扑,都没有办法抵挡这个金雕的攻击,最后遍体鳞伤败下阵来,送到医院之后,吴永田缝了四十针。而这种袭击已经不是第一次,为什么?之前也曾经有过两次,在二00年八月十二号,吴永田也被同样一只金雕袭击过;然后一个多月以后,十月四号,又是被这只金雕袭击,每次都得缝针,让他真的是受到很多的痛苦。有人说吴永田可能是得罪了山神,为什么遭这样的报应?实际上山神不管这个事,这是吴永田跟这个金雕的怨结。

怎么回事?原来在二00年七月二十八号,就是他被第一次袭击之前的大概两个礼拜,吴永田他到山上去捕鸟,发现了有一棵树的树叉上有个大鸟窝,他爬上去一看,原来有一只金雕幼鸟。金雕是国家一级保护动物,吴永田看到这个金雕之后就心生贪念,想到这一只鸟在黑市上能够卖两千块钱,於是就把这个金雕的幼鸟抓了回来。没想到这个时候,这个金雕母亲正好捕食回来,看到了这一幕,於是就飞到了吴永田的头顶上,俯冲下来在警告,不停的鸣叫。而吴永田竟然一点都不顾及这个金雕妈妈的警告,迅速跑下山坐上车就走了。可是这个金雕一直尾随而来,一直跟到他家里,在他屋顶上不停的盘旋鸣叫,叫得非常凄惨。吴永田竟然一点不心软,就带著幼鸟进了屋,结果这幼鸟一直就不吃不喝,到第四天就死了。吴永田看到之后觉得非常可惜,本来想卖钱的,结果死了,扔了又可惜,於是干脆就用油炸熟了这个幼鸟,就吃掉了。而这一切都没有躲过那个金雕妈妈的眼睛,这母亲复仇心切,所以在不到一年的时间里三次对吴永田发动攻击,而且一次比一次凶狠。吴永田他也是觉得良心发现,他说如果时间可以倒流的话,他也绝对不会去伤害这只幼鸟。你看结了这样的一个冤业,这个怨恨,我想这金雕妈妈会一直铭记在心,一辈子跟他没完,这就是现报。

  摘自:净宗根本戒  定弘法师主讲  (第六集)

转自学佛网 http://www.xuefo.net

Kisah nyata dari karma pembunuhan 01


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Kisah nyata dari karma pembunuhan
(Bagian 1)

Pertama-tama kita akan menceritakan tentang karma yang langsung berbuah pada masa kehidupan sekarang. Di Jiaxing (Provinsi Zhejiang) terdapat seorang ibu tua, putranya mencari nafkah dengan menangkap kepiting, tiap ekor kepiting yang berhasil ditangkap diikat dengan tali rumput lalu dijual. Hasil penjualan dibawa pulang untuk dipersembahkan kepada ibunda, termasuk anak berbakti, tetapi tidak mengetahui bahwa karma yang diperbuatnya merupakan karma pembunuhan.

Maka itu menggunakan uang hasil melakukan karma buruk buat dipersembahkan kepada ibunda, ini bukanlah bakti yang sesungguhnya, malah mencelakai ibunda. Ibundanya juga tidak tahu, karena sudah terbiasa jadi lumrah.

Suatu hari ibunda jatuh sakit dan parah, seutas demi seutas tali rumput ditelannya ke dalam perut, kemudian seutas demi seutas tali rumput tersebut ditariknya keluar dari mulutnya, usai itu ditelannya kembali, demikianlah keadaan tarik ulur begini berulang terus, sungguh penderitaan yang tak terungkapkan dengan kata-kata. Sampai akhirnya darah dan kotoran juga ditariknya keluar.

Banyak orang yang datang menyaksikan kejadian tersebut menjadi begitu kaget. Kemudian ibunda ini menceritakan bahwa putranya menggunakan uang hasil pembunuhan untuk dipersembahkan kepada dirinya, maka itu sekarang harus menerima balasannya. Kalau tidak demikian maka akan lebih tersiksa lagi. Demikianlah kesengsaraan ini menderanya hingga beberapa hari kemudian menemui ajalnya.

Maka itu dalam berbakti pada ayahbunda, kalau uangnya berasal dari mata pencaharian yang tidak benar, bahkan melakukan karma buruk, malah jadi mencelakai ayahbunda. Putra berbakti hendaknya memahami fakta ini, maka itu Buddha Dharma mana boleh tidak dipelajari?

Masih jelas dalam ingatanku, saat diriku berusia 24 tahun, pernah menulis 9 butir tekad bakti, lalu memperlihatkannya kepada guru (Master Chin Kung). Kemudian guru berkata padaku, untuk mewujudkan tekad bakti ini maka harus belajar Ajaran Buddha, kalau tidak belajar Ajaran Buddha, maka tekad bakti ini tidak berdaya untuk diterapkan. Mengira diri sendiri sedang berbakti pada ayahbunda, ternyata malah durhaka seperti kisah di atas.

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Sila Dasar Aliran Sukhavati
Serial ke-6



(一)

这一大段经文,五恶里头主要是讲杀生恶,我们就杀生恶也举出一些真实的例子给大家讲一讲。首先讲到现世报,现世报就譬如这里讲的杻械加身。这是在《好生录》里头有个故事,讲到嘉兴有个老妇人,她的儿子以捕蟹为生,就是捕捉螃蟹,把这些螃蟹就用草绳捆绑起来去贩卖,然后把这个贩卖的钱拿回去供养母亲,还算挺孝顺,但是不知道造作的杀业。所以供养母亲如果以不善业供养,那不是真正的孝养,反而是害了母亲。他母亲也不知道,习以为常。有一天这母亲身患重病,把草绳一束一束的吞进肚子里,然后再一节一节抽出来,抽完之后再吞下去,反覆的在那里抽拉,痛苦万分,最后连肚子里的血秽全都被这个草绳给拉牵出来。许多人在那里围观,都很惊愕。然后这个老母亲说,儿子用杀生的钱来奉养我,所以要得到这个报应,如果不这样就更加痛苦。就这样折磨了好几天就死了。所以你看看,孝敬父母不以其道,不用正道,而无意中造作不善业,那对父母反而是害了。真正孝子不能够不了解这个事实,所以佛法怎么能不学?我记得我在二十四岁的时候,我发了九条孝愿,向师父上人汇报。师父上人听了我念完九条孝愿之后,点头说很难得,然后提醒我,你要护持好这九条孝愿,必须认真学佛,如果不学佛,这孝愿就没有办法落实。以为自己在孝养父母,实际上变成了不孝,就像这个故事里的孩子一样。

  摘自:净宗根本戒  定弘法师主讲  (第六集)

Senin, 14 November 2016

Memasak buat keluarga


Petikan Ceramah Venerable Ding Hong :
Ibu rumah tangga memasak hidangan daging buat anggota keluarganya, apakah harus menanggung beban karma?

Apabila keluarga anda yang menghendakinya, asalkan mereka bersukacita, anda melakukannya untuk mereka, maka mereka yang menanggung beban karma. Ketika anda sedang memasak hidangan daging, anda boleh melafal Amituofo buat hewan potong tersebut, melafalnya di dalam hati, melimpahkan jasa kebajikan kepada makhluk hidup itu, mereka juga dapat memperoleh manfaat.

Oleh karena bukan keinginan anda untuk mengkonsumsi mereka, tapi sungguh tak berdaya. Serupa dengan kisah guru sesepuh Aliran Zen yang ke-6, Master Hui Neng, tempo dulu ketika bersembunyi di dalam kelompok pemburu selama 15 tahun, para pemburu harus makan daging, bahkan yang masih mentah, waktu itu Master Hui Neng harus memasak buat kelompok pemburu, menu apa yang diinginkan pemburu maka harus dimasaknya, sungguh tidak mudah.

Justru dalam situasi begini melatih maha maitri maha karuna, tidak membeda-bedakan dan tidak melekat, tidak timbul niat pikiran. Beliau segera menyelamatkan nyawa makhluk hidup yang masih bisa ditolong, secara diam-diam melepaskannya ke alam bebas; sebaliknya bila melihat hewan tersebut sudah tidak sanggup bertahan hidup, segera membantunya menerima Visudhi Trisarana, melafal Amituofo atau melafal mantra lalu melimpahkan jasa kebajikan kepadanya, barulah kemudian membuat hidangan buat para pemburu, sedangkan beliau sendiri hanya makan sayuran di piring hidangan.              

Dipetik dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-139
Tanggal : 31 Januari 2012
Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation




如果是家人让你去做的,他们喜欢,你为他做,他们背因果。你在做这些肉菜的时候,你可以给它们念佛,心里默念,回向给这些众生,它们也得利益。因为你自己不是想吃它们,实在是没有法子。像过去六祖惠能大师在猎人队里待了十五年,猎人都得吃肉,而且都是活生生的,六祖惠能大师就是当时在猎人队里面做饭,猎人想吃什么就得做,那很不容易。就在这个境界里头练大慈大悲,不分别不执著、不起心不动念,所以他见到能够救活的动物就把它救活过来,偷偷的放;看到已经不行的,然后给它超度、给它皈依,给它念佛念咒回向给它,然后再给猎人做,他自己吃肉边菜。这都是菩萨学处。

  选自 修行与生活座谈会  定弘法师主讲  (第一三九集)  2012/1/31  香港佛陀教育协会