Petikan
Ceramah Venerable Ding Hong :
Tekad agung yang diikrarkan-Nya, selamanya tidak merasa
jenuh dan lelah, teguh dan gigih, sehingga menyempurnakan kekuatan
kesabarannya. (bait Sutra Usia Tanpa Batas)
Lihatlah guru
kita Master Chin Kung, sepanjang hidup beliau tidaklah mudah dijalani, walaupun
tidak sesulit kehidupan yang dijalani oleh Master Yin Guang, setelah masa
peperangan berakhir, kehidupan yang dijalani beliau sudah agak lumayan.
Dalam karir
beliau memberi ceramah Dharma, beliau menempuh perjalanan dari Taiwan hingga ke
Amerika, kemudian pindah lagi ke Singapura, sampai ke Australia, akhirnya
berlabuh di Hongkong, jejak beliau selama lebih dari 50 tahun ini merupakan
pengembaraan tanpa tempat tinggal yang tetap, namun semangat beliau untuk
berceramah tidak pernah padam, menjelaskan pada kita tentang “Sutra Usia Tanpa
Batas”, menasehati setiap insan agar membangkitkan tekad terlahir ke Alam
Sukhavati.
Menceramahkan
“Sutra Usia Tanpa Batas” bukanlah hal yang mudah, oleh karena beliau
menggunakan versi yang dirangkum Upasaka Xia Lian-ju yang mengundang banyak
kritikan. Kenyataannya orang-orang yang mengkritik itu tidak pernah serius
mempelajari versi rangkuman, padahal versi ini merupakan versi yang sangat
membantu bagi praktisi untuk mempelajari “Sutra Usia Tanpa Batas”.
Nama guru
kita Master Chin Kung juga begitu populer, pohon besar mengundang terpaan
angin, oleh karena nama beliau sudah populer sehingga fitnahan yang datang juga
kian banyak. Yang paling ditakutkan manusia adalah ketenaran, begitu nama anda
sudah terkenal, maka akan mengundang fitnahan, yang dikarenakan iri hati
sehingga sengaja membuat kendala, sejak jaman dulu hingga sekarang juga begini
rupanya, terutama orang-orang yang berada dalam bidang karir yang sama akan
saling iri hati, menghadapi kondisi sulit ini mesti menahan kesabaran. Maka itu
setelah memperoleh “Sutra Usia Tanpa Batas” hendaknya dihargai, oleh karena
datangnya tidak mudah, berapa banyak insan yang telah memberi pengorbanan demi
mewujudkannya.
Upasaka Xia
Lian-ju merangkum buku “Sutra Usia Tanpa Batas”, Upasaka Huang Nian-zu membuat
penjelasannya. Upasaka Huang Nian-zu sendiri mendapat penganiayaan saat
terjadinya “Revolusi Budaya (1966-1976)”, beliau mengatakan bahwa siksaan yang
dialaminya bila dibagi menjadi delapan bagian, dibagikan kepada delapan orang,
maka delapan orang ini pasti mati, bisa dibayangkan bagaimana parahnya siksaan
yang beliau alami.
Setelah
berusia lanjut beliau sakit-sakitan, setelah mengalami musibah ini, dengan
tubuh yang sakit-sakitan beliau menulis penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas,
isinya sangat bagus sekali, bahkan melalui beberapa kali perbaikan untuk
menyempurnakannya, kemudian naskah akhir tersebut sampai di tangan Master Chin
Kung.
Master Chin
Kung menceramahkan Sutra Usia Tanpa Batas berdasarkan penjelasan yang ditulis
oleh Upasaka Huang Nian-zu. Dari satu generasi diwariskan kepada generasi
selanjutnya, hingga sekarang kita menyadari bahwa baik Sutra Usia Tanpa Batas maupun
penjelasannya datangnya tidak mudah, yang diwujudkan dengan penuh kesabaran
oleh para pendahulu kita. Mereka ini adalah pahlawan besar!
Apa yang
dimaksud dengan pahlawan besar? Dia dapat bersabar, bersabar terhadap
penderitaan dan bersabar terhadap kesusahan, terhadap segala kondisi, baik
senang maupun susah, dia dapat menerimanya dengan ikhlas dan bersabar padanya,
inilah yang disebut sebagai pahlawan.
Sebagian
orang akan mengejar ketenaran dan keuntungan, mengejar kesenangan dan
kenikmatan sendiri, dapat membagi kelebihannya kepada orang lain, ini sudah
terhitung lumayan. Berapa orang yang dapat membagi apa yang dimilikinya kepada
para makhluk, sementara diri sendiri malah melewati kehidupan bersahaja?
Maka itu di
dalam Buddha Dharma disebutkan “Insan yang dapat menahan kesabaran, disebut
sebagai insan yang memiliki kekuatan besar”, insan yang memiliki kekuatan besar
adalah orang besar, kekuatan apa itu? Yakni kekuatan kesabaran, dia dapat
menjadi orang besar dikarenakan dia sanggup bersabar. Di dalam “Enam Paramita”,
Ksanti Paramita (kesabaran) ditujukan untuk memadamkan kebencian, kebencian
merupakan tabiat kita sejak kalpa tanpa awal.
Enam Paramita
merupakan pelatihan diri Bodhisattva, untuk melenyapkan enam jenis klesa
(kekotoran batin), Dana Paramita menghapus kekikiran, Sila Paramita menghapus
karma buruk, Ksanti Paramita (kesabaran) menghapus dosa (kebencian), Virya
Paramita (ketekunan) menghapus kemalasan, Samadhi Paramita (konsentrasi)
menghapus pikiran terpencar, Prajna Paramita (kebijaksanaan) menghapus moha
(kebodohan), ini merupakan enam jenis penyakit batin para makhluk, Buddha dan
Bodhisattva membabarkan Sad Paramita enam jenis resep obat ini untuk
menyembuhkannya, apabila anda dapat melatihnya sedemikian rupa, maka inilah
yang disebut sebagai Bodhisattva.
Tentu saja
dari enam jenis obat ini, bukanlah satu lawan satu, kenyataannya satu jenis
Paramita saja sudah bisa mengobati keseluruhan enam jenis penyakit batin
tersebut. Umpamanya Ksanti Paramita (kesabaran), juga dapat menghapus
kekikiran, menghapus nafsu cinta, anda sanggup menahan diri dari nafsu
keinginan, bersabar pada kesengsaraan, ini dapat melenyapkan nafsu cinta anda,
ini juga dapat menghapus karma buruk, menahan diri dari berbuat jahat; juga
dapat menghapus kemalasan, menghapus pikiran yang terpencar, melenyapkan
kebodohan. Maka itu setiap insan mesti melatih kesabaran.
再看看我们师父老人家,他这一生也是不容易,虽然生活上没有像印祖、虚老那个时候这么苦,经济是发达了,战后,生活改善。但是弘扬正法可以说是饱经沧桑,一生就过着流浪的生活,从台湾到美国,到新加坡,到澳洲,到香港,这五十多年的足迹,都在奔波操劳,然而能做到讲台不断,为我们把《无量寿经》讲解得这么清楚明白,劝多少人往生净土。
弘扬《无量寿经》也是很不容易,这个会集本很多人批评,特别是夏莲居老居士是位居士,他会集,而且因为会集本不是原本,是依据原译本来会集,这就很多人攻击。实际上攻击的人没有真正学习这个本子,这个本子可以说是最善本。我们师父的声望也很高,树大就招风,声望高了,毁辱也就多了。所以古人讲,「声名,谤之媒也」,人就怕出名,一出名,毁谤就来了,都是因为嫉妒障碍,自古以来都是如此,文人相轻,同行相忌,这种艰辛要去忍受。所以我们得到这部经要珍惜,来之不易,多少人为此付出了努力、代价。
夏莲居老居士会集,黄念祖老居士做注解,当时也是拖着病体做这个《无量寿经》注解。黄老在文革的时候受到迫害,他老人家讲,他在文革当中吃的苦,如果分成八份,给八个人去受,这八个人都得死,就可想而知这个苦。到了晚年身体有毛病,经历过这种浩劫,拖着病体来注解经典,注得这么好,也是多次的修正,最后定稿,交到我们师父手里。我们师父讲解依据黄老的注解来讲。一代传一代,传到今天,我们真正享受到这种成果,知道来之不易,都是先辈们忍力之所成就。这些人都是大英雄!
什么是大英雄?他能忍,忍苦忍难,对一切的境界甘心情愿接受,这叫大英雄、大人物。一般凡人都会追求自己的名闻利养,追求自己的物质享受,能够多余出来分点给别人,算不错了。有几个人能够把自己所有的一切都奉献给众生,自己过最清苦的生活?所以佛法里面讲「能行忍者,可名为有力大人」,有力大人就是有力量的大人物,什么力?忍力,他之所以成为大人物,就在于他能忍。在六度里面,忍辱对治瞋恚,瞋恚心这是我们无始劫来的习气。
六度是菩萨用功夫,对治自己的六种烦恼,布施度悭贪,持戒度恶业,忍辱度瞋恚,精进度懈怠,禅定度散乱,般若度愚痴,这是众生的六个病,佛菩萨开了六个方子来对治,你能够这样修,这就是菩萨。当然这六度不是一对一的,其实每一度都能兼治六种病。譬如说忍辱,忍辱也能够断悭贪,断贪爱,你能够忍欲、忍苦,这断你的贪爱;这个也能够断恶业,忍住不造恶业;也能够断懈怠、断散乱、断愚痴。所以忍的功夫,我们每一个人必须要修。