Petikan
Ceramah Venerable Ding Hong :
Mencuri harta benda keluarga sendiri juga
tak boleh
Di
dalam “Mingbao Shiyi” tercantum sebuah kisah, pada masa Dinasti Tang, di
Kabupaten Wenshui terdapat seorang pejabat yang bernama Li Xin.
Suatu
hari di musim dingin, dia sedang menunggang seekor kuda yang berbulu merah, kuda
merah ini membawa seekor kuda kecil. Induk dan anak kuda ini menempuh
perjalanan dengan majikan mereka.
Saat
itu oleh karena salju turun dengan lebat, cuaca yang membeku ditambah mereka telah
menempuh perjalanan sejauh belasan li, induk kuda sudah tidak sanggup
melanjutkan perjalanan lagi, Li Xin jadi mencambuk kuda ini sebanyak beberapa
puluh kali pukulan, tapi induk kuda tetap tak bergeming.
Akhirnya
induk kuda berbicara dalam bahasa manusia, berkata pada Li Xin : “Saya adalah
bundamu, oleh karena semasa hidup, tanpa sepengetahuan ayahmu, mencuri seratus
liter beras buat putriku.
Meskipun
jumlah tersebut tak seberapa bagi keluarga kita, tapi perbuatan ini juga
termasuk mencuri, mengapa demikian? Oleh karena kepala keluarga adalah ayahmu,
tanpa sepengetahuannya, saya mencuri beras untuk diberikan kepada putriku
sendiri, akhirnya mendapat balasan begini. Anak kuda ini adalah kakakmu”.
Ibunda
dan kakak Li Xin memang telah meninggal dunia, ternyata jatuh ke alam binatang
menjadi kuda, datang ke keluarga Li Xin untuk melunasi hutang. Setelah
mendengar penuturan dari ibundanya, Li Xin amat bersedih hati, lalu memindahkan
barang-barang yang semula dipikul di punggung kuda, ke atas punggung sendiri, Li
Xin amat berbakti, lalu berkata pada induk kuda : “Kalau memang ternyata anda
adalah ibundaku, apakah anda mengenali jalan pulang ke rumah?”
Ternyata
induk kuda bisa berjalan sendiri sampai di rumah, akhirnya Li Xin memperlakukan
induk kuda serupa mempelakukan ibundanya semasa hidup, setiap hari dia memberi
makanan bermutu buat induk kuda, bahkan seringkali mengundang anggota Sangha
datang melakukan upacara pertobatan, menimbun berbagai jasa kebajikan buat
dilimpahkan kepada ibundanya.
Dari
kisah perumpamaan di atas, induk kuda ini masih termasuk cukup beruntung,
bertemu dengan keluarga yang belajar Ajaran Buddha, oleh karena melakukan karma
pencurian maka dia harus melunasinya. Padahal yang dia curi itu adalah harta
milik keluarganya sendiri, tetapi dia juga harus melunasinya pada satu keluarga
tersebut.
Bagaimana
pula kalau berhutang pada satu negara? Bukankah harus melunasinya pada penduduk
satu negara tersebut? Bukankah setiap kelahiran harus jadi kerbau atau kuda
datang membayar hutang, ini sungguh mengerikan!
Dipetik
dari : Ceramah Venerable Ding Hong
Judul
: Sila Dasar Aliran Sukhavati
Serial
ke-12
Tanggal
: 15 April 2012
在《冥报拾遗》这部书里头讲了这么一个故事,这历史上发生的。在唐朝并州文水县有一个人叫李信,他是当一个官吏。有一年冬天,他坐著一匹红色的马,像赤兔马那样红色的,这匹马带著个小驹,就是未成年的小马,这是母子俩,马的母子俩,就赶路。当时因为冬天冒著风雪,走了十几里路,这马就不能再走了,李信就鞭了这个马好几十下,这马都不动。最后,这个马竟然能说人话,跟这个李信说:我是你的母亲,因为我生前背著你的父亲,将一石余米给了我的幼女。虽然这个在家里面看得很平常,可是这也属於偷盗,为什么?财富,一家之主父亲说了算,我背著你的父亲,把这米偷出来给自己的女儿,结果就获了这个报应。然后就告诉他,这头小驹就是你的妹妹。他母亲,李信的母亲和妹妹都已经死了,原来投胎做马了,来还这李家的债。所以李信听了之后非常的哀痛,於是就把那个马身上的东西背到自己身上,这人很孝顺,就对这马说:如果你真是我的母亲,那你能不能自己找回家?这个马它真的就自己往前走,找到他家。於是李信就把这匹马当作母亲一样侍奉,每天供养它这些饲料都是上等的饲料,而且常常请出家人给它礼忏,经常一起修持回向。有这么一个故事。这匹马还算不错,遇到一个学佛的人家,虽然偷盗,有这个业,它就还,你看做牛做马来还。你看她偷的是一家人的东西,得还这一家人。假如说欠了一国的,那你能还得清吗?那岂不是生生世世做牛做马,太可怕了!这种是什么?这个财物,她有私心,她有偏爱,做父母的对子女都不能有偏爱,都不能有厚薄,要平等。他的母亲是因为这样的一种心,私心偏爱,所以这个心就属於盗心,就受报应。
选自 净宗根本戒 定弘法师主讲 (第十二集) 2012/4/15