Petikan
Ceramah Venerable Ding Hong :
Siang malam 24 jam melafal Amituofo dan tidak timbul niat pikiran
lain, pasti memimpikan Buddha Amitabha
Yang
penting dari melafal Amituofo adalah berkesinambungan tak terputus, ini adalah
kebajikan dari ketekunan. Bahkan ketika berbaring juga melafalnya di dalam
hati, saat berbaring dan tidur tidak boleh melafal keluar suara, saat begini
melafal dalam hati, oleh karena bila mengeluarkan suara akan melukai saluran
pernafasan.
Ketika
masuk ke kamar mandi atau toilet, lafalan Amituofo di dalam hati juga
berkesinambungan tak terputus, jangan melafal keluar suara, oleh karena bila
melafal keluar suara menunjukkan tidak hormat, tetapi lafalan di hati tetap
berkesinambungan tak terputus.
Ini
butuh latihan agar terbiasa, saat permulaan diperlukan kedisiplinan dan
keseriusan, ketulusan untuk membiasakan diri melafalnya, sampai setelah satu
kurun waktu berlalu, ketrampilan melafal Amituofo akan jadi mahir, yakni selain
lafalan Amituofo takkan timbul niat pikiran lainnya, yang juga merupakan
pikiran terfokus tak tergoyahkan, dimana siang malam 24 jam selain lafalan
Amituofo takkan lagi timbul niat pikiran lainnya, dengan ketrampilan sedemikian
rupa pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
Di
dalam Amitabha Sutra, kondisi batin sedemikian rupa disebut sebagai pikiran
terfokus tak tergoyahkan. Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas dijelaskan bahwa
malam hari kala tertidur anda akan memimpikan Buddha Amitabha, ini juga
merupakan bukti dari Buddha Amitabha bahwa ketrampilan anda telah mahir.
Sampai
saat menjelang ajal, Buddha Amitabha akan hadir di hadapanmu, dengan cahaya
maitri-Nya memberkati dirimu, sehingga pikiran terfokus tak tergoyahkan. Pada
saat begini mungkin saja anda oleh karena didera siksaan penyakit, sehingga
tidak mampu membangkitkan pikiran benar, tetapi oleh karena ketika masih sehat
anda telah pernah mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan, maka saat
menjelang ajal anda tak perlu cemas, saat ajal tiba, Buddha Amitabha akan hadir
di hadapanmu, memberkati dirimu agar pikiran terfokus tak tergoyahkan, sehingga
berhasil terlahir di Alam Sukhavati, Negeri Buddha Amitabha.
Master
Ouyi juga memperagakan penampilan begini kepada kita, sepanjang hidupnya
sakit-sakitan. Sampai saat menjelang ajal, beliau mengetahui waktunya terlahir
ke Alam Sukhavati, sekitar sebulan sebelumnya beliau sudah mengetahuinya.
Mungkin Buddha Amitabha datang memberitahunya, maka itu beliau menulis sebuah
syair terakhir menjelang ajal, yang mengungkapkan bahwa beliau pasti terlahir
ke Alam Sukhavati.
Tetapi
tidak lama kemudian beliau jatuh sakit, bahkan amat kritis, sampai-sampai tidak
sanggup lagi melafal Amituofo keluar suara, sampai hari terakhir kondisinya
masih sedemikian rupa, apa sebabnya? Oleh karena karma buruk yang diperbuat pada
masa kehidupan lampau dan saat menjelang ajal harus melenyapkan rintangan karma
terakhir, barulah beliau dapat terlahir pada Bunga Teratai tingkatan atas.
Seperti
juga kisah Master Tripitaka Hsuan-tsang, saat menjelang ajal jatuh sakit, jadi
timbul keraguan di hatinya, kenapa saya mengalami rintangan karma? Apakah
karena saya salah menerjemahkan sutra? Kenapa bisa muncul rintangan karma
begini?
Kemudian
Dewa Pelindung Dharma menampilkan diri dan memberitahu padanya : “Terjemahan
anda tidak salah, ini adalah akibat karma yang anda perbuat pada masa kehidupan
lampau, saat menjelang ajal harus dihapus hingga tuntas. Sehingga anda
mengalami jatuh sakit, tetapi anda jangan cemas, takkan merintangi anda
mencapai Nirvana”.
Dapat
dilihat bahwa Bodhisattva serupa Master Tripitaka Hsuan-tsang, sampai saat
menjelang ajal, rintangan karma juga bisa muncul, tetapi tidak bisa menghalangi
beliau. Begitu pula dengan Master Ouyi, sampai pada hari terakhir beliau, pagi
harinya ketika bangun beliau telah sembuh dari penyakit, kemudian duduk bersila
dan wafat, sepasang tangannya beranjali, menghadap ke arah barat dan terlahir
ke Alam Sukhavati.
Maka
itu asalkan kita dapat meluangkan waktu sehari, dua hari atau sampai tujuh hari,
melafal Amituofo hingga ketrampilan jadi mahir, sampai selain lafalan Amituofo
takkan timbul niat pikiran lainnya, sudah boleh. Bahkan walaupun cuma mempunyai
waktu sehari semalam, asalkan selama sehari semalam melafal Amituofo dan tidak
timbul niat pikiran lainnya, maka anda pasti dapat bermimpi Buddha Amitabha,
ketika anda memimpikan Buddha Amitabha, hatimu sudah dapat tenang.
Meskipun
saat menjelang ajal dikarenakan munculnya rintangan karma, atau didera siksaan
penyakit, sehingga tidak sanggup melafal Amituofo, juga tidak masalah, saat
menjelang ajal pasti bersua dengan Buddha Amitabha. Begitu Buddha Amitabha
muncul di hadapan dan memancarkan cahaya menyinari diri kita, maka rintangan
karma jadi tereliminasi, ketrampilan anda jadi pulih kembali, memasuki samadhi
pelafalan Amituofo, di dalam samadhi mengikuti Buddha Amitabha terlahir ke Alam
Sukhavati.
Maka
itu kita harus serius melakukannya, sekarang kita sudah memahami Ajaran
Sukhavati, tinggal apakah kita mau atau tidak mengamalkannya, asalkan giat
berusaha semuanya pasti bisa terlahir ke Alam Sukhavati!
念佛只要不间断就行,这是精进德,真精进就是让你的佛号不要间断。甚至是躺着心里也在念佛,躺着睡觉的时候不要念出声,这时候就要默念,因为念出声会伤气。进到洗手间,心里的佛号也要不间断,只是不要念出声,念出声不恭敬,但是心里面的佛号依然是绵绵密密。这个需要练习,开始就得要咬着牙关去念,真诚的去念,念到一段时间,这个佛号就能念成片。念成片就是除念佛外不起别念,这就是得到功夫成片,是一心不乱的下品,就是一天二十四小时除了念佛什么念头都没有,这种功夫必定能够往生。在《弥陀经》里面讲的,这个就是一心不乱。能够念到一心不乱的话,在《无量寿经》汉译本和吴译本都有讲到,你能够晚上梦到阿弥陀佛,这也是阿弥陀佛为你做印证,你已经功夫成片了。到你临命终的时候阿弥陀佛一定全现前,会慈光加佑你,令心不乱。此时纵然你在临终的时候可能由于病苦,使得你正念提不起来,但是因为你在生曾经试过一心不乱,那么在临命终的时候你不用担心,到该走的时候,阿弥陀佛会现前,自然就会让你心不颠倒,即得往生阿弥陀佛极乐国土。
蕅益大师给我们示现就是这样,他一生多病。到临命终的时候,他已经预知时至,提前大概是一个月就知道了。想必是阿弥陀佛已经来报讯,所以他写了最后临终的诗,就表达出他是决定往生的。但是不久之后就病倒,病的很厉害,病的连念佛甚至都念不出来,一直到往生前一天都是这样病,这是什么原因呢?宿世有业障,所以在临终的时候把最后的业障要消掉,然后他才能够莲登上品,有业障障住会障碍往生的品位。就像玄奘大师,他在临命终的时候也是重病,当时他就起了怀疑,我为什么会有这个业障现前?难道是我翻译的经典会出错误吗?怎么会有这样的业障现前?结果护法神现身告诉他说:“你翻的经典一字没错,这是你前生的宿业,在你临命终的时候要消掉。所以让你有病苦,但是你不用担心,不会障碍你涅槃。”可见得像玄奘大师这样的菩萨,到临命终时都会有业障现前,但是不会妨碍他往生。蕅益大师就是这样,一直病到最后一天,往生那天早晨,起来了病全好了,然后坐在那里就走了,双手合十,面向西方往生。这是业障尽消,那肯定是上品上生。
所以只要我们这一生拿出若一日、若二日至若七日的时间,念到功夫成片,念到除念佛外不起别念就行了。乃至只有一日一夜的时间,你这一日一夜只有念佛不起别念,你一定会梦到阿弥陀佛,当你梦到阿弥陀佛,你心就可以安了。纵然你由于业障、病苦不能再念佛了,也不要紧,你临命终的时候一定就会见到阿弥陀佛。阿弥陀佛一来,一放光注照,你的业障就消了,你立刻功夫成片就又起来了,就入念佛三昧,在三昧之中随佛往生西方。所以我们大家要好好干,你看净土的教理我们现在都明白,就差我们肯不肯干,只要肯干,个个都能往生!