Petikan
Ceramah Venerable Ding Hong :
Demi menjaga anggota keluarga, sehingga
satu kurun waktu tidak dapat mendengar ceramah Dharma dan bernamaskara pada
Buddha, apakah dengan demikian bisa mengalami kemerosotan batin?
Mendengar
ceramah Dharma hendaknya menggunakan hati yang tulus dan hormat, janganlah
seperti menyelesaikan tugas atau mengejar target, hari ini saya mendengar dua
jam, hari ini saya mendengar empat jam, maka tugas hari ini anggap selesai,
sebenarnya apakah ceramah tersebut masuk ke hati atau tidak, ini merupakan
masalah, maka itu hati yang tulus dan hormat itu amat penting.
Hati
yang tulus dan hormat adalah hati yang terfokus, mendengar dengan penuh
perhatian, selesai mendengarnya hendaknya bercermin, merenungkan prilaku dan
perbuatan sendiri, barulah bisa memperoleh manfaatnya. Kalau tidak mengadakan
perenungan, tidak tahu di mana letak kesalahan diri sendiri, kadang kala niat
pikiran itu amat halus, anda tidak mengamatinya sehingga membiarkannya lewat
begitu saja, sesungguhnya anda tidak giat berusaha.
Walaupun
niat pikiran itu amat halus, juga mesti menyadarinya, melakukan introspeksi
diri, hati yang semakin suci akan lebih mudah mengamati niat pikiran yang halus
tersebut.
Menjaga
dan merawat anggota keluarga, paling bagus kalau bisa dilakukan sambil
mendengar ceramah Dharma. Saya merasakan bahwa bagi praktisi pemula, mendengar
ceramah adalah lebih penting daripada melafal Amituofo, mengapa demikian?
Oleh
karena setelah mendengar ceramah Dharma, barulah anda tahu mensucikan hati, barulah
melafal Amituofo bisa terjalin dengan Buddha Amitabha. Sebaliknya kalau tidak
tahu mensucikan hati, maka melafal Amituofo juga cuma di mulut saja, namun
hatimu takkan terjalin dengan Buddha Amitabha, maka anda takkan bisa memperoleh
kebahagiaan Dharma.
Kalau
tidak bisa memperoleh kebahagiaan Dharma maka mudah mengalami kemerosotan batin
bahkan mundur hatinya. Banyak praktisi yang mengalami hal serupa.
Petikan Ceramah Venerable Ding Hong
Judul
: Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial
ke-172
Tanggal
: 7 Juli 2012
HK
Buddhist Education Foundation
听经一定是要用诚敬心来听,不能只是为了完成任务,我今天听两小时,我今天听四小时,这任务完成了,到底是不是真正用心听,这是个问题,所以诚敬心非常重要。诚敬心就是专心,专心听,那个听经的质量要提升。听完经之后,可以用经教的教诲来思惟、来对照反省自己的行为,这样你才能真干。如果没有对照反省,不知道自己错在哪里,有时候我们一个念头很微细,你没有去把握住、没有觉照,就这样糊里糊涂的过去了,那实际上就是不精进。这个念头也很微细,要觉察、要反省,心愈清净,你观照的能力愈强。照顾家人,最好也能够听经。我自己感觉到,初学者听经比念佛更重要,因为什么?听经之后,你才懂得怎么样存心,那个心应该是怎么样来用。心用对了,你念佛就相应;心要是没用对,念佛只是口念而已,心不相应,这样你也得不到法喜。得不到法喜,真的很容易退步,就退转,甚至退心,真的有不少同修有这个问题。
实在说,听老法师讲经,你觉得真的实实听不懂,没入这个境界。那你可以尝试一下,改听刘素云老师的开示,听听老法师认定的这些弟子的讲法,因为他们也在学老法师经教。他们怎么学,他们有这个心得,他们从他的角度上一讲,说不定对你是个启发,能够把你的迷惑解决。你可能就光听老法师的听不出来,你没想到,自己有什么问题都没想到,你没办法觉照;一听他们的,他是这么修的,他是这么觉照的,马上就帮助你了,这也是一种方法。这就所谓,学习要有师友,有老师也要有善友,「独学而无友,则孤陋而寡闻」,儒家也这么讲,要有善友帮助。
选自 修行与生活座谈会 定弘法师主讲 (第一七二集) 2012/7/7 香港佛陀教育协会